Monday, November 21, 2011

aku sekadar meluah, aku jua ingin seperti apa adanya yg kau selalu harapkan


sebelum jemari terus menari berentak mengikut irama yg berlagu di hati...sebenarnya dah lama hati ini sebak, dah lama hati ini ingin menangis, dah terlalu lama rasa ini tersimpan rapi..
dari mana untuk ku mula, sebenarnya aku sendiri tak tahu...pelbagai rasa menyelimuti jiwa ini, sedih, pilu, malu, sesal, semuanya menjadi teman setia sepanjang waktu-waktu hidupku...

luahan ini untuk mak, cetusan ini untuk ayah....
maafkan anakmu ini....kerana tiada apa yang pernah ku lakukan untuk membahagiakan dirimu...
demi mu mak....demi mu ayah anak mu ini pernah menyimpan impian, anakmu ini pernah punya cita-cita dan hingga kini masih tersemat erat...

lewat usia akhir zaman kanak-kanak ku, hingga menginjak remaja, dan kini anakmu semakin dewasa...tiada apa yang berjaya ku persembahkan untuk menjadi kebanggaanmu mak, sebenarnya aku malu, sebenarnya aku sedih....sering kali hati ini menangis kerana sering gagal...gagal memberi senyuman kepuasan buat hadiah untuk kalian... malunya aku...
maafkan anakmu ini...hingga kini aku masih terumbang ambing....untuk diri sendiri pun ku masih terkapai-kapai....hingga kini anakmu masih menyusahkan mak dan ayah...

ku akui anakmu ini sangat degil, keras hati, apa yang ku inginkan setiap kali itu jua aku berkeras pada keinginan ku hinggalah ayah terpaksa beralah pada kedegilan ku, hingga mak terpaksa akur.. walau ku sedar, walau ku tahu, redup wajah kalian sebenarnya berjuta kerisauan bertandang demi melepaskan anakmu pergi....Namun....mengertilah wahai ayah. mengertilah wahai mak...bukan niat ku berdegil kerana menyusahkan hati mu....tetapi degil ku hanya untuk mengenal erti hidup....belajar erti payah, sebati dengan erti berdikari...susah payah ku di sini memang tak pernah ku ingin sampai kalian tahu...namun syukur ku kerana punya saudara yang selalu mengambil berat tentang diri ini, punya kakak-kakak dan abang-abang yg tak pernah lepas pandang pada diri adik yang selalu menyusahkan mereka...terima kasih untuk kalian yang selalu ada bila diri ini rebah, jatuh dan sesak dalam kepayahan....

terima kasih mak, terima kasih ayah kerana atas doa restu mu saban waktu, saban dinihari, saban malam dan percaya ku sebenarnya tak pernah lekang doamu untuk anak-anakmu pada setiap saat dan detik berlalu....

mak, ayah, biarlah cita-cita ku ini ku pendam sendiri, biarlah impian ini ku diamkan sepi...
insyaAllah doa restu kalian dan reda Allah akan ku tunaikan impian ini hingga hujung nyawa kalian....moga Allah makbulkan....dan seandainya ku pergi dulu, mohon ampuni segala dosa-dosa ku yang menggunung tinggi dan melangit luas ini...ampuni anakmu ini.....

No comments:

Post a Comment